Sembari menyusuri jalanan ke kawasan Kuta, kami dimampirkan dulu sama mas okta ke sebuah warung seafood di jalan menuju Kuta, denger kata seafood yang terpikir adalah udang dan sebagainya. Dan benar saat adik kecil menunjukkan list menunya disitu tertulis paket an makanan dengan harga terjangkau, daftar makanannya yang tertulis disitu ada Hiu Bakar, Sate Hiu, Sate Seafood dan Mujair Bakar. Nah pastinya, kami gak bakal pesen mujair bakar kan, masa' jauh - jauh keBali pesennya mujair bakar --", karena kami ingin mencoba semua jenis masakan akhirnya diputuskan saya dan mas okta pesan Hiu Bakar, teman perempuan saya Sate Hiu dan kedua kakak tampan :D pesan Sate Seafood.
Behind the scene bentar yah, ini critanya pas pulang saya cerita ke adik saya kalau saya makan Hiu bakar + sedikit pamer dan sombong sih, tiba - tiba adik saya langsung teriak wii mbak makan makanan haram, nah tuh saya langsung jingkat, kemeringet juga (kok saat itu saya gak kepikiran ya itu makanan halal apa haram, mungkin karena kelaparan --") apalagi kan memang kami sudah bilang ke travel kalau pesannya makanan halal. adik saya bilang kalau hiu haram karena memiliki gigi bertaring, langsung deh istighfar ambil wudhu juga langsung sholat sunnah, sangking ndredeg nya. Setelah itu saya tanya ke Ibu + searching2 di google dan tanya beberapa teman. Alhamdulillah ternyata Ikan Hiu itu tidak haram alias halal, sesuai firman Allah Ta'ala
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan dari laut.” (QS. Al Maidah: 96)
Tapi pernah denger juga kalau memang ragu - ragu sebaiknya dihindari, tapi saat itu tidak ragu karena dalam keadaan lapar, tapi janji lain kali akan lebih hati - hati. Astaghfirullahal'adzim (╥_╥)