Ranukumbolo dan ceritanya : Drama Tengah Malam

Ranukumbolo [1],[2]

Blblblb. "kenapa nu?"
"Asem ban ku bocor wul"
"mampoos, yawes tak jalan"

ok, 5 menit jalan kaki di jalan mendaki, gelap plus di sebelah kanan hutan kiri jurang, masih ok ok aja. 15 menit jalan agak gondok, 20 menit jalan uda mulai keringetan. Beruntungnya tidak hanya motor saya yang mengalami masalah, ternyata motor teman-teman saya juga ngadat. Akhirnya saya ada teman jalan, mas pras. Tapi setelah jalan beberapa langkah sama mas pras,


"Evan Dimas itu orang surabaya mas, rumahnya di kawasan ngemplak, bapaknya satpam di citraland"
"Oh ya ?"
"iya"
"Timnas kita juara, besok lawan mana ya ? tadi menang lawan Timor Leste"

***

"Aku ada cerita hantu, mau dengar ?"
"Ihh enggak banget"
"Kresek.. kresek,,"
"Kayak e kita kudu cepat jalan e, ada yang gak suka kita istirahat disini lama-lama"
"Haduh mas jangan bikin serem deh"
"Lho iya beneran, kamu gak denger suara barusan"
"Ya ampun yaudah ayo cepet jalan e"

***

Oke beberapa langkah selanjutnya kita mulai kehausan, tolak angin 2 bungkus udah ditenggak, permen 3 biji udah lenyap, tinggal sisa sebungkus promag cair dan sebungkus kurma. Ahh tidak mungkin ku habiskan sekarang, masih ada 2 hari lagi perjalanan untuk naik gunung sesungguhnya dan turun gunung. Beberapa truk yang mengangkut pendaki - pendaki lewat bergantian, tentu saja kami tidak bisa menghentikan mereka karena sudah penuh, tapi kami hanya berteriak supaya kalau bertemu dengan teman - teman kami yang naik motor di depan untuk kembali menjemput kami.10 menit, 15 menit, 20 menit, jalanan di depan kami masih gelap gulita tidak ada sorot lampu yang sangat kami nantikan. Hiks kemana sih mereka? tega banget ....!. Di dalam hati  saya terus berdzikir meminta pertolongan Nya, Alhamdulillah sepertinya doa saya di dengar, sorot lampu semakin mendekat, ada suara motor mendekat, ahh seketika itu rasa haus saya hilang, semangat saya kembali, lesu, letih hilang dalam sekejap. Teman saya menjemput dan ternyata bukan hanya kami yang tertinggal di belakang, beberapa teman motornya ngadat jauh di belakang kami. Akhirnya kami boncengan bertiga sampai bertemu teman saya yang ban motornya kempes. Tapi udah tengah malam, mana ada tambal ban ? trus gimana dong ?

-Bersambung-