Thursday 20 March 2014

Islam Itu? Sangat Dekat


picture from: http://dalvaaribahliwan.blogspot.com
Awalnya, saya memeluk Islam karena keturunan dari orang tua, sampai akhirnya pada suatu titik saya memutuskan untuk berjilbab. Saya jadi ingat saat pertama kali mengenakan jilbab, banyak yang bilang aneh dan meragukan keputusan saya, saya juga sempat tarik ulur keputusan untuk yang satu ini. Beberapa teman saya sangat mendukung keputusan saya tersebut, beberapa ‘tetap’ meragukan saya. Salah satu teman bilang “akhirnya kamu jilbabab lan” hehe, teman saya yang satu ini seringkali mengingatkan saya untuk segera menutup aurat, dulu saya sering bilang “Insyaallah kalo nanti lulus”, setelah lulus? “hmm, sebentar aku masih belum sreg”. Begitu terus sampai beberapa bulan selanjutnya dan awal tahun 2010 saya memutuskan berjilbab. Apa semudah itu? Tidak, saya cukup sulit meyakinkan Ibu saya, Ibu hanya takut kalau saya hanya setengah-setengah, Ibu adalah tipe orang yang harus 100% kalau melakukan suatu hal, apalagi karakter saya yang masih labil, masih seumur jagung. Ibu tidak mau saya memakai jilbab, tapi besoknya nggak pake, terus esoknya pake lagi. Alhamdulillah dengan doa dan kemampuan merayu ala Raffi Ahmad, Ibu saya luluh dan mendukung saya :)

Sekarang sudah sekitar 3 tahun lebih pake jilbab, tapi ilmu agama saya masih dangkal, masih sering sombong, kadang ghibah juga :p iri sama adik soalnya dia pinter masak sama gambar (serius ini iri). Meskipun sudah berikhtiar untuk berjilbab dengan baik dan benar, tapi masih sering mengenakan pakaian yang belum sepenuhnya mengikuti syar’i, seperti mengenakan celana jins hehe, pake rok kalo cuma ke kondangan doang, hehehe. Kadang kalo lagi gerah dan panas (tau lah ya cuaca Sidoarjo-Surabaya kayak apa adem panasnya) badan jadi pliket, jadinya jilbab tuh sering naik-naik ke bahu, tidak menutup area dada :p tapi tenang aja kok atasan saya biasanya sampai paha (alesan) :D Semoga segera bisa berpakaian sesuai syar’I yah ;)

banyaak alasan deh :p
Ada banyak sekali perubahan positif yang terjadi pada diri saya semenjak berjilbab. Alhamdulillah saya merasa lebih terlindungi, lebih aman. Selain itu saya jadi malu  sendiri kalau melakukan hal yang tidak baik. Seperti ada yang membentengi hati, pikiran dan raga saya, ceileeeh.Yuk Berjilbab :)

Pernah saat ke suatu mall dan memasuki restoran bersama teman saya ada kejadian unik yang masih terus asya kenang. Karena dasarnya kami ini suka coba-coba makanan baru, akhirnya  kami memesan makanan yang kami tidak tau itu apa. Hahaha jangan ditiru :p Saat mbak pramusaji memberikan menu pada kami, kami tidak berpikir kalau salah satu menu yang ada di daftar beberapa mengandung bahan makanan yang haram. Dengan pedenya kami pesan Mie dan mbak pramusajinya cuek bebek aja,, duh.

Saat makanan diantar ke meja kami oleh mas pramusaji, barulah kami tau makanan tersebut tidak halal, beuh kami udah pesan, gimana dong? Tapi untungnya mas pramusaji ini peka terhadap pelanggannya, saat ia membawa 2 mangkuk Mie ke meja kami, ia sempat melihat kami cukup lama, kami jadi agak risih sih, saat kutanya, “ada apa ya mas?”, barulah dia bilang “Mbak Islam kan?” Tanya dia dengan sedikit heran, “Ya iya dong mas, ini saya pake jilbab” jawabku dengan sedikit ketus. “Mbak kalau gitu jangan makan mie, jangan makan disini”, lhah ini gimana kok saya malah diusir? Belum juga makan, setelah terjadi perdebatan cukup sengit, akhirnya mas pramusaji ini bilang “itu mie nya ada babinya mbak”, Jediiiieeeer…. Errr, sontak kami kaget  “masnya kok nggak bilang daritadi? Mbaknya yang tadi kok juga nggak ngelarang kami?”, syukurlah kami tidak harus makan dan bayar makanan tersebut, kami malah dikasih gratis segelas green tea latte, karena kecerobohan mbaknya tadi.

Ya ini salah satu dari sekian banyak keuntungan pake jilbab, dimana-mana langsung dikenali kalo kita muslimah cyiiin. Pas mudik solois ke Madiun tahun 2012 lalu, saya naik Bus jurusan Surabaya-Jogja, saat itu saya sudah berjilbab dan kala itu penumpang penuh dan tidak ada kursi yang kosong, syukurlah ada pria baik yang menawarkan kursi ke saya, katanya “Disini aja mbak, sama istri saya biar sama2 perempuannya” Subhanallah, nggak jadi upacara di Bus deh :p

Ada yang beranggapan kalau saat kita berjilbab bakal susah dapat kerja, syukurlah saya dipermudah dalam urusan pekerjaan, asal ada niat, usaha dan doa insyaallah semua hal akan dipermudah. Dengan berjilbab, rasanya malu dong kalo saya berbuat yang tidak baik/sopan, saya jadi lebih menghargai dan menghormati orang2 di sekitar saya, saya jadi juga lebih peduli ke keluarga, tetangga dan teman2 saya. Syukurlah saya memiliki keluarga, teman2 dan tetangga yang masih dalam lingkup keislaman, saya tidak bisa membayangkan kalau mereka akan menentang dan mengucilkan saya ketika saya memutuskan untuk berjilbab.
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)
 
picture from http://inilahinfo.blogspot.com
Lagipula jilbab sekarang bukan barang kuno kok, jilbab sekarang modern, yang bilang kuno, mau urusan sama Pencipta saya? Untuk lelaki bagaimana? Ada juga lho ayat yang menjelaskan tentang adat berbusana seorang pria,
“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian utk menutup auratmu & pakaian indah utk perhiasan. & pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf: 26)
Selain mengatur tentang adat berbusana, islam juga dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari, islam selalu bersinggungan dengan saya setiap harinya. Salah satunya islam mengatur bagaimana adat bertetangga, Habblum Minallah, Hablum Minannas.
Beribadahlah hanya kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa`: 36)

Islam juga mengatur adat makan yang baik, adat berbicara yang baik, adat menyayangi orang, serta adat mencintai orang lain, tumbuhan, dan hewan yang ada di muka bumi ini. See, banyak aturan? No…
Negara aja ada hukumnya kok, ada Undang-undangnya, kalian mau jadi manusia liar? Upss, yang liar kaaan… :p
 
Islam itu? Dekat...
Nggak usah muluk-muluk untuk menunjukkan kalau kita mencintai Islam, kalo kata cewe-cewe jaman sekarang, tunjukkan dengan perilaku, jangan omong doing!! Islam tumbuh di hati kita, di sekitar kita, dekat, sangat dekat. Kita cukup mencintai bunga mawar, merawatnya, menyiramnya, itu juga cara mencintai islam. Sayang sama orang tua, berbakti, pijitin kalau ayah/ibu capek, senyum sama ibu/ayah, itu mencintai islam. Nggak teriak-teriak saat berbicara dengan orang lain, lembut sama adik-adik kecil, membantu bawain barang orang yang sudah sepuh, itu mencintai islam J. Ingat kan doa abadi untuk minta pengampunan orang tua?
Allahumma firli zunubi waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shogira,  ”Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa ibu bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil”

Ada juga lho ayat di Al Qur’an yang menjelaskan kalau perempuan suka teriak-teriak sama aja kayak keledai, hihi maaf yang ini lupa surat dan ayat berapa, nanti kalau ingat ku update yaa :D, makanya jadi cewe yang lemah lembut dong (nunjuk diri sendiri yang serampangan).
Selain hal diatas, tentu saja kita harus mencintai Rasulullah, Kanjeng Nabi Muhammad SAW, masih ingat kan lagu Cinta Rosul yang dinyanyikan Haddad Alwi, keutamaan untuk bersholawat juga sudah dijelaskan di buku pedoman umat islam, Al-Qur’an. 

Yaa robbi bil-Mustofa
Yaa robbi bil-Mustofa

Yaa robbi bil-Mustofa balligh maqooshidanaa

Waghfirlanaa maamadhoyaa waasi'al karomi

Salah satu cuplikan lirik lagu Cinta Rosul - Haddad Alwi, Beh, malah nyanyi ^_* 


Dan yang paling utama adalah cinta Allah, hukumnya fardhu ‘ain. Nah, gimana cara cinta sama Allah, gampang, sholat 5 waktu, melakukan hal2 baik (melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya), gampil kan? Cuma 2 kalimat tuh :p. 

Menikmati alam lukisan Allah Sang Maha Pencipta
Saya sangat bersyukur dapat memiliki banyak cinta dari agamaku. Saya mencintai alamku, mencintai adik kakakku, mencintai orang tuaku, mencintai teman2ku, mencintai para tetanggaku, mencintai diriku, semuanya sama aja mencintai Islam, I Love Islam. Cinta mati deh sama Islam :)


Notes : Maaf tidak bermaksud menggurui, saya hanya ingin berbagi serta mengingatkan diri saya sendiri supaya istiqomah seperti apa yang saya tulis diatas, Bismillah ^^

Sumber gambar :
http://chipstory.com
http://nduknha.blogspot.com



"Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway I Love Islam"
 





11 comments:

  1. hihihi :)) saya suka lucu sama kalimatnya mbak novi yang 'tidak bermaksud menggurui'
    saya nggak merasa diguruin sih soalnya..
    tapi nih mau curcol kalau pembaca blog ada aja yang merasa kita sedang menggurui... padahal sih yang bermaksud digurui kan diri sendiri kannn sambil ngingetin.. kalau ada yang tersentuh ya alhamdulillah kalau enggak enak ya nggk usah dimasukin ke dalam hati. ya nggak mbak?


    salam kenal balik mbak novi...:)) makasih banget tulisannya bikin saya belajar banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi,, iyaa mbak, yaa mungkin saja ada yg merasa digurui, minta maaf dluan lebih baik :D
      betul klo nggak enak ngga usah dimasukin hati nnti jd iri dengki, naudzubillah :)
      makasih sudah mampir kesini mbak ninda ^^ *suguhin bandeng asap*

      Delete
  2. belajar banyak lagi disini mba novi.. setuju sama mba ninda, gak ada kesan menggurui, saling mengingatkan emang lebih utama.

    lam kenal mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mbak, mari saling mengingatkan dlm kebaikan, semoga barokah yah mbak :) slm kenal juga^^

      Delete
  3. beruntung mbak jd muslimah ya. mau dpt dosa ga jadi krn 'ketahuan' agamanya islam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, sebagian kecil dr keberuntungan jd muslimah yaa mbak :)

      Delete
  4. mhn maaf br sempet berkunjung... hehe

    alhamdulillah.. memang jilbab identitas muslimah dan banyak hal positif setelah berjilbab :)

    syukron tulisannya... salam kenal ya ukhty :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. syukron kunjungannya ukhti :)
      betul mbak jilbab jd identitas muslimah, syukurlah sudah bisa memakainya :)
      sama2 ukhti salam kenal juga ^^

      Delete
  5. Sepertinya aku masih nomer enam :D


    Mbak Wulan mau bros yg aku posting di blog? boleh kok, tapi cukup kasih aku uang lima ribu aja *kemudian promosi* :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama mbak :p
      *eaaa dan kemudian kepengen* :D

      Delete
  6. Sebenernya sedih juga banyak orang Islam yang gak mau menyelami agamanya sendiri. Padahl falsafahnya sangat indah. Terus yang berhubungan dengan syari'at memang godaannya gede sekali, termasuk berjilbab seperti Mbak Wulan bilang tadi. Semoga kita senantiasa diberi hidayah ya Mbak. :) Agar lebih mencintai Islam itu sendiri. :))

    ReplyDelete

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...