Saturday 25 January 2014

Tentang Seorang Pe(insyaf)rokok

Dear Ahli Hisap,
Ini bukan tentang anda atau tentang rokok anda, ini tentang sebut saja dia Mikel dan sepuntung rokoknya. Gadis kecil itu sebut saja dia Mawar, masih mungil, menggemaskan, cantik rupawan dan imut. Usianya masih 1,5 tahun, rambutnya keriting sama seperti saya, saya yang tak ada hubungan darah dengannya. Mawar adalah bayi kecil dari mikel, bisa dibilang Mawar adalah bayi impian keluarga Mikel, setelah anak pertamanya adalah seorang laki-laki sebut saja Mike. Mikel yang seorang pegawai swasta yang setiap senin sampai sabtu bekerja penuh, apalagi bidang pekerjaannya yang menyita waktu dan pikiran, ia seorang IT Programmer. Selayaknya seorang lelaki yang katanya tidak dianggap jantan kalau tidak merokok, Mikel pun juga adalah ahli hisap. Mungkin Mikel sudah merokok sejak ia di bangku kuliah atau mungkin setelah memasuki dunia kerja, yang jelas dia adalah ahli hisap yang profesional (menghabiskan 1 cepet rokok setiap harinya). Bahkan profesinya sebagai ahli hisap profesional, membuat saya anak buahnya harus pindah ruangan supaya saya tidak jadi ahli hisap pasif. Bahaya!
Mereka yang merokok akan sulit sampai ke tempat ini - Ranukumbolo

Sejak putrinya Mawar lahir ke dunia, Istri Mikel sudah mewanti-wantinya untuk mengurangi profesinya sebagai ahli hisap, hanya saja katanya kalau tidak merokok tidak bisa bekerja. Karena dia pikir merokok di luar rumah aman-aman saja alias tidak menganggu kesehatan anaknya, maka dia fine-fine aja meneruskan menghisap setiap batang rokoknya. Ia tidak sadar kalau tangannya, hemnya, bahkan nafas mulutnya masih mengandung racun rokok. Suatu hari dia pulang kerumah, setelah seharian di tempat kerja dengan pressure yang tinggi dia menghabiskan 1 cepet rokok, ketika sampai di rumah Mikel yang rindu dengan bayi mungilnya tanpa sadar langsung menuju kamar dan menggendong Mawar. Mawar yang tidak tau apa-apa dengan sedapnya menghirup aroma tangan Ayahnya, tanpa sengaja tangannya menyentuh pakaian Ayahnya dan dimasukkan ke mulut, menganggap jempolnya sebagai permen. Kemudian Mikel menyanyikan lagu untuk Mawar, Mawar senang karena jarak Ayah dan dirinya begitu dekat. Begitu setiap harinya kejadian tersebut berulang-ulang.

Kriiiing... Kriiing...Suara telepon kantor berbunyi..
"Tolong sampaikan aku nggak bisa masuk kerja, Mawar sakit"
"Iya Mas nanti kusampaikan, semoga Mawar lekas sembuh"
Satu minggu berlalu, Mikel tak kunjung bisa masuk kerja. Telepon kantor kembali berdering dan mengatakan kalau Mawar putri Mikel opname di Rumah Sakit. Kami yang mendengar kabar itu, turut bersedih karena bayi mungil itu harus meringkuk di Rumah Sakit yang sepi itu. 

2 minggu setelah itu, kami baru mengetahui apa penyakit yang diderita Mawar, sampai dia harus menginap di Rumah Sakit selama itu. Mawar terkena infeksi Paru-paru dan apa penyebabnya ? kami terkejut menurut dokter bisa jadi ini disebabkan karena Mikel, ayahnya yang menjadi ahli hisap profesional. :(
Padahal baru saja keesokan harinya kami mau menjenguk Mawar, pagi harinya kami mendapat kabar buruk kalau Mawar, Si Bayi mungil yang cantik itu telah berpulang ke Rahmatullah. Masya Allah :(

Sejak saat itu Mikel langsung berhenti merokok, tanpa ada yang menyuruh tanpa harus terapi atau yang lainnya. Yang biasanya seorang ahli hisap harus secara perlahan untuk menghentikan kecanduannya, namun tidak dengan Mikel hanya selang beberapa hari dia sudah menghapus rokok dari daftar menunya setiap hari. Sedih dan prihatin dengan apa yang dialami Mikel, dia pasti terpukul karena bisa dibilang itu semua terjadi karenanya tapi tidak ini adalah kuasa Allah SWT, yess ?

***

"Tenang aja wong sakit itu bukan karena rokok" Ujar seorang ahli hisap padaku
Tapi apa sehat sumbernya dari rokok?????

Dear Ahli Hisap,
Apa kalian akan menunggu seseorang yang kalian sayang untuk pergi meninggalkan kalian selamanya supaya kalian berhenti menjadi ahli hisap?

NB : Kisah ini disadur dari cerita nyata teman sekantor saya, hanya nama nya saya samarkan

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...