Thursday, 26 December 2013

Senja Di Atas Selat Bali

Saat perjalanan pulang dari Pulau Bali bulan lalu, saya berhasil menangkap beberapa senja terindah di tahun 2013 versi saya, hehe. Bagaimana tidak laut yang membentang luas, kapal fery yang lalu lalang serta angin laut yang menerpa wajah saya seakan menjadi perpaduan yang ciamik. Dari dulu one of my dream saya adalah melihat pemandangan matahari terbenam di atas laut, Alhamdulillah sudah terwujud, sepanjang perjalanan kapal dari Gilimanuk ke Panarukan mata saya dimanjakan dengan pemandangan matahari yang kemerahan, keunguan, keemasan ahh sungguh indah. Pemandangan yang menghampar di depan mata saya begitu mempesona, saya juga bersyukur bisa menyaksikan lukisan Allah ini dengan Ibu saya. Senja tersebut menutup liburan dengan sangat baik, tidak hanya baik namun juga sangat luar biasa ah saya tidak bisa menuliskan perasaan saat itu lagi, tapi satu hal yang pasti, senang sekali melihat senyum ibu kala itu.

Ibu, terimakasih atas segalanya
ingatlah senja ini sebagai kenangan manis kita
Terimakasih telah memberi ku kasih sayang yang tak terbatas

tapi maafkan jika kiranya kasihku hanya sebatas sang surya yang terbit dan terbenam ini
tapi bukankah keesokan hari sang surya akan terbit lagi, lagi,dan lagi
meskipun beberapa saat bisa saja terbenam karena engkau memarahiku ini dan itu
Maafkan aku dan Terimakasih banyak Ibu :')
 Beberapa potret momen matahari terbenam yang berhasil saya tangkap dengan kamera HP :


I love you Ibu :')






“Setiap hari ada senja, tapi tidak setiap senja adalah senja keemasan, dan setiap senja keemasan itu tidaklah selalu sama….
Aku selalu membayangkan ada sebuah Negeri Senja, dimana langit selalu merah keemas-emasan dan setiap orang di negeri itu lalu lalang dalam siluet.
Dalam bayanganku Negeri Senja itu tak pernah mengalami malam, tak pernah mengalami pagi dan tak pernah mengalami siang.
Senja adalah abadi di Negeri Senja, matahari selalu dalam keadaan merah membara dan siap terbenam tapi tak pernah terbenam, sehingga seluruh dinding gedung, tembok gang, dan kaca-kaca jendela berkilat selalu kemerah-merahan.
Orang-orang bisa terus-menerus berada di pantai selama-lamanya, dan orang-orang bisa terus-menerus minum kopi sambil memandang langit semburat yang keemas-emasan. Kebahagiaan terus-menerus bertebaran di Negeri Senja seolah-olah tidak akan pernah berubah lagi….” - Seno Gumira Ajidarma, Jazz, parfum, dan insiden


3 comments:

  1. Perjalanan wisata yang mengagumkan...

    Visit blog kami yah :v .. Paket Wisata Bromo Malang .Com.. dan jangan lupa di like..

    Thanks before :D..happy blogging

    ReplyDelete
  2. waaaah....senja yang cantik...di atas laut dan bersama Ibu...salam kenal mba...dan happy traveling...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya cantik banget mbak :) hehe salam kenal jg mbak,, makasih uda mampir.. ^^

      Delete

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...