Tuesday, 1 October 2013

Jenuh? Sebaiknya jangan

jenuh = tidak mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah.

Manusia tak boleh untuk jenuh, jika jenuh sudah mencapai puncaknya, maka manusia akan diingatkan untuk kembali kepada fitrahnya sebagai manusia seutuhnya. Kecelakaan yang saya alami beberapa waktu yang lalu membuat saya semakin mensyukuri apa yang saya punya. Ayah, Ibu, Adik, Kakak, dan teman - teman ku. 

Jangan meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik daripada tidak beramal sama sekali.
Jangan meninggalkan dzikir karena ketidakhadiran hati. Kelalaianmu dari zikir lebih buruk daripada kelalaianmu saat berdzikir.
Jangan meninggalkan tilawah karena tak tahu maknanya. ketidaktahuan makna dalam tilawah masih lebih baik daripada ketidakmauan membaca firmanNya.
Jangan meninggalkan dakwah karena kecewa. Kesabaranmu bersama orang-orang yang lebih baik daripada kesenanganmu bersama orang-orang yang tidak shalih.
Jangan meninggalkan amanah karena berat. Beratnya amanah yang kau emban sebanding dengan beratnya timbangan amal yang akan kau dapatkan.
Jangan meninggalkan medan juang, karena terluka. Kematian di medan juang lebih baik daripada hidup dalam keterlenaan.
Jangan meninggalkan kesantunanmu karena lingkungan kasar. Santunmu saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati.
Jangan meninggalkan kesetiaan karena dikhianati. Setia kepada janji selalu lebih baik daripada mengkhianati orang yang mengkhianati.

Tapi ada satu hal yang saya sesali, kepercayaan yang diberikan oleh Ibu saya, sedikit banyak saya merusaknya. Maaf ya Bu. Hehe tapi ibu sempat bertanya "Ndak kapok nduk?", "Mboten buk, kalau begini saja kapok maka saya ndak pantes jadi anaknya Ibu", Mendengar ucapan saya Ibu agaknya sedikit gondok.


2 comments:

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...