Wednesday 23 October 2013

[BeraniCerita #32] Nina



“Kapan terakhir kali mengajak Nina si bungsu main ke taman? Kapan terakhir kali Mama memasak buat orang rumah? Kapan terakhir kali Mama pergi jalan-jalan bersama kami?”

Bu Layla diam saja mendengar Ryan mencerca semua yang sudah tidak pernah dilakukan lagi olehnya. Untuk mengalihkan perhatian, Bu Layla pura-pura berbicara dengan Sofi di depan televisi sambil tidur-tiduran.

“tariff PLN naik lagi, ya ampun?”
“Mama… !!”
“Itu buruh demo terus apa gak ada kegiatan lain ya?”
“Ma….!!”
“Harga daging sapi mahal sih gapapa yang penting jangan cabe aja”
Braak….
Ryan memukul meja dengan tangan besarnya, sofi terkejut lalu pergi meninggalkan mereka berdua
“Ryaaan… !!!”
Bu Layla menatap Ryan dengan tatapan amarah.
Akhir-akhir ini Bu Layla yang penyayang  terhadap anak-anaknya khususnya Nina sedikit berubah. Sejak Bu Layla mengajak Sofi untuk tinggal bersama mereka, Sofi adalah sahabat Bu layla ketika SMA,  Ia mantan jisshusei (magang) di Jepang, sepulang dari Jepang Sofi yang sebatang kara tidak mempunyai rumah untuk pulang. Bu Layla yang tau hal itu menawarkan untuk tinggal dirumahnya, Sofi mengiyakannya dan mau membantu pekerjaan rumah.
Semua pekerjaan di berikan ke Sofi, mencuci baju, memasak bahkan merawat Si Bungsu Nina. Persahabatan antara Bu Layla dan Sofi yang terjalin sejak SMA membuat Bu Layla sangat percaya padanya.
***
“Makasih ya la uda ngasih tempat dirumahmu”
“Iya sof seharusnya ini udah dari dulu ngijinin kamu tinggal disini, tapi maaf kamu jadi bantuin aku ngurus rumah, habis aku uda bosen hampir 15 tahun cuma itu-itu aja kerjaannya, enakan kamu abis dari jepang”
“aduh La, justru aku pengen kayak kamu, punya keluarga lengkap, rumah yang nyaman, suami, semua ada”
“iya sih, ya kamu harus cepet cari juga sof, biar gak sendirian pas tua nya”
“………..”
***
 “Ma, Nina mana ?”
“Sama Tante Sofi”
“Apa Mama segitu percaya dengan wanita itu?”
“Dia sahabat Mama, Ryan, kenapa kamu gak bisa hormat sama Tante Sofi?”
“karena wanita itu gak pantes buat dihormatin, bahkan dia udah ngerebut hati Nina dari Mama, apa Mama uda gak sayang Nina?”
“udah Ryan berhenti memfitnah Tante Sofi, oya besok Mama mau nyusul Papa ke Solo, kamu baik-baik sama Tante Sofi dia bakal ngurus semuanya”
“Ma, Mama udah gak sayang lagi sama Nina?”
Bu Layla berjalan menuju kamar begitu saja tanpa menjawabnya
***
“Ryan, mama pergi. Sof titip Nina ya, aku yakin kamu lebih baik menjaganya daripada aku”
“Tentu aja la, aku akan menjaganya” sahutnya sambil menyuapi Nina yang berada di pangkuannya.
Saat akan berjalan ke pintu, Ryan mengambil koper Bu Layla dan melemparkannya ke lantai sampai semua pakaiannya berhamburan ke lantai.
“Ryan, kamu apa-apaan”
“Ma, apa Mama tahu gimana kesepiannya Nina, seandainya Nina bisa bicara… Mama udah berubah, Mama udah gak sayang lagi sama kita, Mama...”

“Maaf Ryan aku memotong perkataanmu, tapi asal kamu tau sebenarnya Nina adalah putri kandungku”


  
Note : 453 kata, akhirnya bisa ikut Berani Cerita, masih kaku ya bahasanya ceritanya juga geje, akh gapapa yang penting ikutan :D. Klik bannernya ya buat ikutan BeraniCerita. ^^

4 comments:

  1. wah.... ternyata si bungsu bukan anaknya bu layla...



    http://wp.me/p3S7a-oy

    ReplyDelete
  2. Bagus ceritanya! Keep Writing ea ... ^_^

    ReplyDelete

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...