Friday 17 May 2013

Baca.. Baca.. Baca.. !!


17 Mei 
Meskipun 23 April sudah diperingati sebagai Hari Buku Internasional, tak banyak yang mengetahui termasuk saya, kalau secara nasional Indonesia juga memperingati sendiri Hari Buku Nasional. Bicara tentang buku, saya ingat pertama kali mengenal kata buku, saat TK kata B-U-K-U adalah kata tersulit yang diucapkan selain BUDI dan ANI tentunya. I-N-I B-U-K-U kalimat terpanjang yang diajarkan semasa itu dan semasa itu juga saya tahu bahwa bertumpuk benda di hadapan ku dengan ada warna warni serta gambar hewan ini adalah B-U-K-U. Tentunya pemikiran dulu tidak sepanjang itu, sebatas diam dan meng-iyakan apa kata Ibu Guru kalau benda itu adalah buku..
Tapi sekarang tak hanya sebatas tumpukan kertas, namun buku sudah berbentuk digital berupa data yang bisa disimpan di Laptop ataupun HP. Sebenarnya teknologi untuk mendukung minat baca dan tulis sudah mumpuni, namun yang mencengangkan sampai sekarang adalah masih ada data yang menyebutkan kalau minat baca masyarakat Indonesia masih kurang. Berikut data 2012 yang berhasil saya dapatkan dari googling :
Indonesia dicap sebagai negara dengan tingkat minat bacanya rendah dari dahulu bahkan hingga saat semua negara memacu diri untuk menjadi negara yang mampu bersaing disegala bidang seperti saat ini, hal ini terbukti dari berbagai survei atau penelitian dari lembaga internasional maupun nasional, antara lain laporan International Association for Evaluation of Educational pada tahun 1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar kelas IV pada 30 negara, Indonesia menempati urutan ke-29 peringkat kedua terakhir, setingkat di atas Venezuela. Badan Pusat Statistik Tahun 2006 mengeluarkan data bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi. Masyarakat lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca koran (23,5%).

Selain data-data yang ada di atas UNESCO juga menyebutkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN adalah negara Indonesia, masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi.

Data statistik pengunjung Perpustakaan Nasional juga mnunjukan statistik yang begitu rendah, data statistik pengunjung Perpusnas tahun 2011, jumlahnya hanya sebanyak 38.100 orang yang datang berkunjung, terbilang angka yang kecil.

Rendahnya minat baca tersebut amat memprihatinkan sebab akan dapat menjadi salah satu indikator dari Kualitas Pembangunan Manusia Indonesia yang rendah. Ciri bangsa yang maju adalah budaya membaca dan menulisnya tinggi. Semoga bangsa ini dapat semakin membudayakan membaca dengan demikian juga berarti menulis akan ikut membudaya dan menjadi bangsa ini akan menjadi suatu bangsa yang maju. Semoga
 Mungkin salah satu cara untuk meningkatkan minat baca seorang anak adalah membiarkannya membaca apa yang dia sukai tentu dengan pengawasan dari orang tua. Seperti jika Sang Anak hobi membaca komik biarkan, karena itu adalah awal ketertarikannya terhadap buku, namun juga diingat harus dalam pengawasan orang tua. Itu yang saya alami saat masih duduk di bangku SD, awalmula ketertarikan membaca ya dari komik itu. Tapi karena saya keterlaluan jadinya komik saya dibakar oleh Ayah, padahal itu komik pinjem :(. Yang membuat tertarik akhir - akhir ini adalah banyaknya gerakan membaca buku yang dicanangkan oleh berbagai lembaga, seperti berdirinya beberapa rumah baca, dan upaya pemerintah dengan perpustakaan kelilingnya. Meskipun sampai saat ini saya belum pernah melihat yang namanya bis perpustakaan keliling itu masuk desa saya, sepertinya perlu ada penambahan armada Bis ya?! Hmmm
Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Buku Nasional dari ku yang masih sering malas membaca. Dan selamat untuk temans - temans yang membaca cerita ku ini berarti kalian tidak malas baca ^_^

Source : Pict dan Data minat baca

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...