Wednesday 19 December 2012

Catatan 5 cm [Review dan Opini]

catatan 5 cm

jika kita punya mimpi letakkan 5 Cm didepan kening kita sehingga mata kita akan selalu dapat melihatnya. Dan kita akan selalu bersemangat untuk mewujudkannya.

Saya memulai catatan ini dengan sedikit mengutip quote original dari film/novel tersebut.
Cerita

Persahabatan : Saya rasa cerita persahabatan seperti ini sudah sering diangkat  ke layar lebar, sebut saja kisah persahabatan Alif, Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso di film Negeri 5 Menara, ataupun persahabatan Kugy dengan Noni yang juga terjalin sejak mereka masih kecil dalam film Perahu Kertas. 
Penyatuan 5 orang dengan karakter yang berbeda dalam sebuah persahabatan tidaklah mudah, ini yang ditekankan dari film 5 cm. Apalagi ada satu orang perempuan di tengah - tengah mereka. Rasa bosan sempat menghinggapi jalinan persahabatan ini. 

Arial yang berbadan kekar dan ganteng namun orang yang paling woles di geng ini, sporty dan suka fitness. Riani yang satu-satunya gadis di geng ini menjadi penyemarak dan memorable diantara mereka. Setelah Riani ada Genta yang calm, ganteng, dan leadership, tentunya Si Genta ini merupakan leader dari geng ini. Ada juga Ian karakter paling mencolok di antara kelima orang tersebut, selain tentunya fisiknya yang gedhe namun dia adalah tokoh yang memiliki daya juang tinggi. Terakhir adalah Zafran, penyair dan filsuf. Mungkin karakter zafran inilah yang membuat banyaknya keberadaan quote maupun cuplikan lagu di dalam novelnya.

Latar/Setting

Saat kebosanan menghampiri mereka, diputuskanlah untuk memvakumkan geng ini. Pertemuan untuk menjalin kembali apa yang dirasakan sejak dulu diputuskan untuk melakukan perjalanan naik gunung semeru. 
Inilah yang saya rasa menjadi daya tarik dari film ini, latar dan setting take film yang dilakukan dari mulai lembah semeru hingga puncak mahameru. Explorasi alam dan ekosistem gunung semeru yang dilakukan dalam film ini saya rasa adalah magnet utama. 

Filsafat

Meraih impian yang dilambangkan dengan pendakian ke puncak gunung adalah hal yang ingin disampaikan, terlepas dari cerita persahabatan dan cinta.
kutipan - kutipan dari Kahlil Gibran, hingga di tuliskannya (didalam novelnya) satu full lirik lagu yang membuat saya sedikit tidak ngeh dengan ide cerita yang nantinya disampaikan. But, secara keseluruhan disini saya banyak belajar dan tahu filsafat - filsafat yang tadinya berat untuk dimengerti akhirnya 'sedikit' mengerti dengan bahasa yang mudah. Tetap saja penulisan dan pengambilan banyak kutipan dalam sebuah ide cerita sedikit mengusik pembaca yang ingin mencari - cari inti dari sebuah cerita.

Efek, Aksi masyarakat

Seperti kebanyakan yang sudah terjadi pada film - film sebelumnya, reaksi penonton setelah melihat film ini pastinya akan sedikit banyak menirukan aksi dari pemainnya, entah mengambil petuah, mitos, menjiplak gaya pemain, ataupun akan mendatangi setting pengambilan film tersebut. Sebut saja (maaf saya mengambil contoh dari film lain) Perahu Kertas dengan tagline Radar Neptunus, membuat booming dikalangan remaja dengan berfoto ala gaya khas seorang agen neptunus. Hmm, begitupun dengan 5cm ini, tujuan dari film ini saya rasa bagus, keyakinan meraih mimpi, cita - cita, angan serta ingin memperkenalkan dan mengajak masyarakat Indonesia lebih mencintai alam sekeliling dan habitat yang ditinggali. 

Namun, ada ketakutan tersendiri ketika membayangkan apa yang akan terjadi pada ekosistem serta lingkungannya. Secara tak langsung, akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan untuk melakukan pendakian, yang tentunya rawan akan pengrusakan. Pendakian yang hanya mengandalkan rasa keingintahuan, materi dan tanpa persiapan serta pengetahuan tentang ekosistem dari si pendaki akan mengancam ekosistem dan pendakinya sendiri. Masih membantah bahwa kita akan menjamin tidak ada pengrusakan ?


Teringat kala adegan Arial hampir terkena hipotermia, lalu Genta dengan “sombong” nya berujar : “nembak cewek aja lo berani, masa naik ke puncak semeru aja gak bisa?!”.. Woooww, saya sangat terkejut sekali mendengar kalimat itu, apalagi itu konteksnya di gunung saat pendakian dan Semeru pula.. hehehe..

Satu hal yang patut diingat, gunung tidak suka dengan kesombongan !!

Seandainya ada adegan memunguti sampah, lalu membawanya turun. Duh, pasti film ini jadi kampanye peduli alam terkeren dan tercethar.

Bisa ditilik dari Lokasi Cagar Alam di Pulau Sempu yang dilindungi pemerintah, bedakan antara dulu dan kini. Apa bisa dijamin kalau sampah - sampah bekas bungkus makanan/minuman dll tidak tertinggal di lokasi pendakian? Bisa dijamin juga kah tidak ada coretan jahil di batang - batang pohon? atau bunga Edelweis yang 'terbawa' turun pendaki ataupun disengaja ?

Dalam kurun waktu saya membaca novel tersebut beberapa bulan silam, serta nonton film nya, ada keinginan untuk melangkahkan kaki kesana, tapi ada hal - hal yang membatasi diri.

Kembali pada diri sendiri sebenarnya, catatan ini saya buat bukan sebagai catatan yang kontra terhadap film/novel ataupun apa yang dilakukan masyarakat setelah film ini tayang. Hanya ingin menekankan untuk kita sebagai manusia supaya berfikir ulang dan tetap pada sifat kebaikan yang seharusnya. Saya sangat senang dengan keberadaan film - film yang bertemakan tentang keberagaman flora - fauna, hayati Indonesia. Tapi perlu diketahui ada batas - batas yang tidak boleh dilampaui oleh manusia yang bersifat dasar sebagai perusak. Jika memang setelah menonton film ini, ada niatan untuk hiking kesana dan jadi pendaki dadakan, harap lengkapi dirimu dengan pengetahuan dan pendidikan mendaki gunung, patuhi peraturan yang ada disana, siapkan mental, bukan materi. Sucikan niat dan tujuan awal kesana untuk apa, kalau memang bertujuan untuk mensyukuri Anugerah yang Tuhan berikan, serta mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, maka harus dibarengi dengan tindakan yang baik bukan? Tapi kalau sudah berniat hanya untuk mejeng, gaya - gayaan, pamer, foya - foya sebaiknya jangan lebih baik tidur ajalah dirumah. Saya memang belum pernah melakukan pendakian, dan saya belum ada niatan untuk mendaki karena mental saya belum siap hehe.

Jadi mari kita lebih berbijaksana dalam melihat dan mengontrol diri untuk lebih melindungi, menjaga dan merawat lingkungan yang kita tinggali. Dengan begitu kita juga menyayangi alam, manusia (sahabat) dan makhluk hidup lainnya. Mungkin inilah yang ingin disampaikan oleh sutradara, penulis, pemain serta kru film 5cm terlepas dari pesan untuk meyakinkan diri dalam meraih mimpi dan harapan kita yang juga ditekankan dalam film ini.

Terima Kasih untuk Donny dirgantoro, pemain film, sutradara, produser, kru film. 3 bintang untuk film ini. :) Applause..

Desember
Wulan Novitasari

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...