Cukup mudah untuk menuju ke komplek situs sejarah Kerajaan Majapahit,
sekitar 7 km sebelum mojoagung. Tujuan pertama kami ke museum baru trowulan
yang berisi arca – arca serta miniature candi yang berkaitan dengan kerajaan
Majapahit, seperti candi jawi, candi singosari. Museum ini berada di jalur bis Surabaya
– jombang, kiri jalan kalau dari Surabaya atau kanan jalan kalau dari jombang,
sedikit masuk sekitar 200 meter, di sepanjang jalan 200 meter ini kita akan
langsung menjumpai kolam luas yang konon katanya dulu adalah pemandian kendedes
dan sekarang sudah menjadi tempat pemancingan sepertinya. Untuk masuk ke museum
tidak perlu bayar, cukup laporan (tulis nama, alamat, ttd) dan bayar uang
sukarela, ini yang saya suka wisata dengan tiket sukarela hehe ~(‾▿‾~) ~(‾▿‾)~ (~‾▿‾)~
Bangunan Utama |
Abaikan bayangan gaib warna orens nyaa (๑_๑) |
Diatas adalah situs pemukiman masyarakat majapahit jaman dulu kala. Ga bayangin
rumahnya dulu hanya sepetak. Top ! Dan bisa dilihat
kalau masyarakat majapahit sudah mengenal konstruksi bata merah di jaman yang
kesekian tahun.
Di dalam museum ini yang terdapat kumpulan arca sebenarnya
dilarang memotret, jadi foto yang ada arca – arca nya saya share sedikit saja
ya, takut disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab :D. Dan maaf
untuk pihak museum saya sudah mencuri mengambil foto.
Diatas menjelaskan tentang kesenian kerajaan majapahit pada
masanya. Sedikit saya jelaskan apa isi dari tulisan di sisi kiri. Pada masa
majapahit, sudah dikenal berbagai macam kesenian, arca-arca, sastra kidung,
pertunjukkan wayang dan seni tari, dengan berbagai tujuan untuk social
(perhiasan/dagang) serta yang bersifat sacral/religi. Pada masa ini seniman
terbagi menjadi dua kelompok, Seniman kerajaan (saki dalem) merupakan seniman
terpilih yang menghasilkan karya yang berkualitas dan seniman luar kerajaan
(saki yawi) merupakan seniman yang tinggal di desa – desa.
Sisi kanan adalah penjelasan tentang Terakota, terakota merupakan salah satu kerajinan zaman majapahit yang cukup terkenal. Hasil seni terakota ini memiliki beraneka ragam bentuk seperti arca, celengan, vas bunga.
Selain itu kami juga pergi mengunjungi situs patung Budha tidur Maha Vihara Majapahit tidak jauh dari museum baru. Sekitar 300 meter yang terletak di Ds. Bejijong Kec. Trowulan. Situs patung Budha tidur ini terletak di kawasan museum lama. Sama halnya dengan museum baru, disini tiket juga suka rela loo #murahmeriah dengan syarat Ga Boleh Berisik !!. eits, jangan salah Maha Vihara ini terbuka untuk umum. Jadi yang Non Budha ga usah ragu dateng kesini.
Konon katanya Patung Budha Tidur ini terbesar ke 3 di Asia !!! yang pertama ada di nepal, kedua di thailand, dan ketiga di INDONESIA. Dengan panjang 22 meter, tinggi 6 meter dan lebar 4,5 meter (copas dari google) jangan nyangka saya ngukur pake meteran yah :D. Dimana patung tersebut tidurnya mirip tidur yang disunnahkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW, menghadap kanan dengan posisi jantung diatas kepala. Mengapa posisi patung Budha ini tidur? Ternyata dari beberapa sumber disebutkan posisi tidur ini menggambarkan posisi Budha saat parinibanna (duh apa ini). Dimana Sang Budha digambarkan seperti sang penguasa hutan yakni singa yang sedang tidur. Kemudian ada pula yang menyebutkan posisi ini adalah posisi meditasi sang Budha.Sumber lain menyebutkan posisi Budha tidur ini menggambarkan wafatnya sang Budha Gautama, dan kolam teratai berada di sekitar patung ini menggambarkan laut dimana abu sang Budha Gautama larung.
Vihara utama dengan 12 patungnya dan ibuuk dengan posenya yang cethar membahana \(´▽`)/ |
Patung Buddha Tidur |
Oke selamat tidur lagi yaa, saya juga sudah ngantuk eh lupa ga boleh tidur dulu deng, tugas masih numpuk
(( _ _ ))..zzzZZ
No comments:
Post a Comment