Tuesday, 23 October 2012

Bersyukur menambah kadar bahagia


Ketika berada di tempat luas dan hanya ada aku sendiri, terasa aku seperti semut yang bisa diinjak siapapun. Saat angin berhembus kencang dan aku sedang berada di luar rumah, aku seperti kapas yang bisa terbawa angin kapanpun angin mau. Saat hujan petir menyambar - nyambar, aku seperti batang pohon tak berguna yang bisa patah kapanpun disambar petir. Saat bumi bergetar tanpa ampun, aku seperti katak yang bisa kapansaja tertimpa dinding - dinding yang retak hancur karena goyangan gempa. Saat air laut meninggi, aku seperti ikan gatul yang terhempas ke daratan dan lebur bersama air bah. 

Lalu apakah aku ini ? Makhluk kecil yang terkadang sombong diri karena kemewahan duniawi, yang padahal ketika alam bergerak atas kehendak Tuhan sedikit saja, maka manusia hanyalah barang kecil tak berarti.

Manusia hanya secuil dari kehidupan galaxy yang diciptakan Tuhan, tak ada sedikitpun yang patut disombongkan. Masih ingatkah kita memiliki jantung untuk berdetak, dua tangan, dua kaki, organ tubuh lengkap, dua mata, dua telinga, hidung, mulut, kemudian taukah kamu ? ada orang yang tak beruntung yang dikirim Tuhan ke dunia ini dengan bagian yang tak lengkap, untuk menyadarkan kita dan belajar dari ketabahan, kesabaran dan ketulusan mereka. Oh, Sungguh Mulia utusan Tuhan tersebut !

Lalu apa yang membuat mu tak bahagia ?
ketika kamu mampu berlari dengan riang, ada yang harus berjalan dengan tongkat
ketika kamu mampu melihat orang yang kamu sayang, ada yang harus terkubur dalam gelapnya dunia
ketika kamu mampu mendengar suara - suara orang yang kamu cintai, ada yang hidup dalam kesunyian
ketika kamu mampu tidur nyaman di atas kasur, ada mereka yang tidur beralaskan bumi, berpayung langit

Lalu apa lagi yang engkau keluhkan ?
ketika kamu mampu mengeluh karena beratnya pekerjaan, ada yang masih sibuk mencari pekerjaan bahkan terkadang mereka dicaci karena hanya berdiam di rumah
ketika kamu mampu mengeluh karena urusan kuliah, ada yang tak mampu meneruskan sekolahnya bahkan ada yang berhenti sampai di jenjang dasar saja.
ketika kamu mampu mengeluh karena lauk tempe goreng, ada yang masih mencari sesuap nasi dan masih bingung untuk nasi mereka esok.
ketika kamu mampu mengeluh karena panasnya cuaca, berfikirkah kamu kalau panas itu bisa mengeringkan jemuranmu...

Sungguh manusia macam apa aku ini ? Pandai mengeluh dan sombong !
Aku bersyukur Tuhan mengirimkan mereka ke kehidupan ku, supaya aku ingat betapa kecilnya aku, menunduk, menunduk dan menunduk. Seperti kutipan yang pernah kudengar di serial Kera Sakti "Dunia adalah fana, Kefanaan adalah kehampaan"
Aku belajar dari adik kecil loper koran di dekat kantor, dalam perjalanan pulang pun seringkali kutemui utusan - utusan Tuhan yang membelalakkan mataku. Bahwa bersyukur itu adalah cara untuk membahagiakan diri dan orang lain. Memulai untuk mengurangi keluhan, dan melapangkan hati untuk menerima setiap yang Tuhan berikan apapun itu serta selalu bersyukur atas nikmat maupun cobaan yang sejatinya justru menguatkan ku. Semoga istiqomah ^_^

sumber gambar : http://cermot.com/wp-content/uploads/2012/08/Bahagia-karena-Bersyukur-300x200.jpg

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...