Wednesday 4 July 2012

Uang receh VS permen VS bumbu masakan

Receh vs permen

Suatu sore hari beberapa hari lalu, saat saya belanja di sebuah minimarket dekat rumah sebut saja minimarket A, saya mengambil beberapa sachet tepung goreng instant, satu renteng susu, satu kotak kacang ijo. Dengan segera saya menuju kasir untuk membayar, nah saat giliran saya dihitung barangnya, dapet harga 35.225, saya mengeluarkan uang sebesar 50rb untuk membayar. Ketika mbak kasir ngasih uang kembalian yang ada malah uang sebesar 14500 dan 2 buah permen. Whatttt !!! ini minimarket dan uang kembalian tetep aja menggunakan permen. Alhasil karena saya sudah sebel duluan saya terima dengan hati berkerut kerut.

Keesokan harinya, ketika saya pergi ke tukang sayur membeli bayam dan udang 1/4 kg dengan harga sekitar 7300 (seingat saya :p), karena saat itu saya hanya membawa uang 1 lembar 20rb saja. Dan ternyata saat saya membayar sayur dan udang yang saya beli, Si Bapak penjual sayur bilang kalau kembaliannya kurang 600 rupiah, Bapak Sayur nya bilang kalau receh nya sudah habis. --" tenang kali ini sih bukan permen tapi Bumbu masakan, kalimat ajaibnya pun keluar (Mbak receh nya habis, mbak bisa ambil laos >lengkuas-Red atau mas*ko aja juga boleh. Heaaa, ternyata fungsi uang juga tergantikan saat saya belanja di tempat tradisional pun. Jadi berpikir apa tuh permen sama Mas*ko bisa buat beli barang - barang yang lainnya sih. Memang jiwa dagang selalu mencari untung dalam keadaan apapun.

Sumber gambar :
Google.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...