Friday 26 July 2013

Puisi Bapak Sapardi

Guru..
Engkaulah tauladan kami
Secercah harapan kami untuk melihat dunia
Guru engkau Pahlawan tanpa tanda jasa

Sepenggal puisi diatas adalah puisi tentang guru yang saya buat kelas 6 SD, kala itu pertama kali saya mengenal puisi. Irama, majas, diksi, rima, bait adalah kiasan-kiasan bagian dari puisi. Puisi bagiku adalah sebuah refleksi ketika suasana hati tertentu, puisi, jiwa yang masih terbang bebas tanpa batas, puisi, bunga anggrek yang tumbuh diantara rerumputan, puisi, putih di tengah hitam, namun aku pernah suatu masa membenci puisi, puisi yang terbelenggu oleh waktu, puisi kenangan buruk yang ditulis dengan kejam..
“Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan
keselamatanmu”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
Baru sebulan saya baru benar-benar mengagumi puisi-puisi Pak Sapardi Djoko Darmono, padahal sudah sejak beberapa bulan lalu aku mengenal sosok beliau melalui puisi-puisi beliau yang didengarkan di youtube, sebenarnya saya tak pantas disebut pengagum beliau, mungkin lebih pantas disebut pengagum amatir, bahkan saya belum pernah bertemu dengannya tapi saya sudah menyebut diriku dengan pengagum, baru satu karya beliau yang telah merasuk ke tubuhku adalah Hujan Bulan Juni,
“tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu”
Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni
 
Sejak saya tahu jika beliau tergila – gila dengan hujan, saya mulai menyamakan dengan diri saya, banyak puisi beliau mengagungkan hujan, seperti pecandu hujan yang indah. Beliau mengilustrasikan dengan indah. tapi saya tak akan mengagungkan beliau, cukup hanya pengagum tak lebih dari itu, saya tak ingin jiwa beliau bercampur dengan jiwaku, saya ya saya, jiwa saya seutuhnya milik saya, bukan peniru jiwa lain,,

Hujan sudah terjadi
Bulan Juni sudah terlewati
hujan berdamai dengan bumi
tapi hati haruslah bercermin dari nurani

Selamat Hari Puisi Indonesia
Selamat Ulang Tahun Chairil Anwar

WN

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...