Siapa yang bilang bekerja di dapur itu rendahan atau mungkin bahasa anak 'jaman sekarang' Kamseupay?? Jika ada yang bilang seperti itu, maka dia sendiri yang belum menjalani. Sudah hampir 5 hari sejak hari senin, saya pindah kerja ke dapur saat malam hari. Biasanya saat malam hari saya ada di depan laptop mengerjakan tugas kuliah ataupun mengerjakan tugas kantor yang belum terselesaikan di siang hari. Ini karena Ibu dan adik saya berlibur sambil berkunjung ke rumah saudara di Purwokerto. Sedikit gamang memang tapi ini sangat menyenangkan, seperti mendapatkan cooking class secara gratis dan gurunya adalah internet (yay !!). Kegiatan bangun pagi pun menjadi berubah, yang biasanya bangun jam 05.00 tepat, harus bangun jam 05.00 kurang untuk menanak nasi. Sudah sering Ibu meninggalkan saya sendiri seperti ini, bahkan saat masih duduk di kelas 3 SMP. Tapi kok ya tetap saja memasak adalah hal tersulit yang saya kerjakan, dibilang memasak sih bisa tapi rasanya tidak konsisten :D. Terkadang rasanya enak, tapi terkadang rasanya hancur berantakan. Setelah kutelisik sekian lama, memang memasak itu butuh kesabaran dan pengalaman di dapur tentunya, bagi seorang perempuan seperti saya ini sangatlah penting, masak iya tidak bisa memasak wajib dong harus bisa -_-" !!!
Pekerjaan seorang Ibu Rumah Tangga di rumah itu lebih melelahkan ketimbang pekerjaan di kantor, mungkin banyak yang tidak sadar dan masih menganggap pekerjaan kantor lebih baik. Dilihat dari segi ekonomi sebenarnya sama saja, jika bekerja di kantor menghasilkan materi (uang), kalau bekerja di dapur justru mengendalikan keuangan (lebih keren kan ?!). Yang ahli di dapur besar kemungkinan akan kaya, karena mampu mengatur keuangan Pangan sehari - hari dengan baik. Pemikiran aneh itu muncul lagi :p. Benar - benar ibu bekerja sangat baik hingga detik ini, jadi berpikir menerawang jauh ke depan apa saya bisa ?! Padahal baru 5 hari tapi badan saya serasa capek tidak karuan, ini lebih melelahkan ketimbang harus melakoni naik motor tiap hari Sidoarjo - Surabaya PP. Oh Ibu engkau benar - benar the real women.
Sumber gambar :
No comments:
Post a Comment