Kala itu malam menelusur.
Bulan bersinar dengan terangnya
Kunang – kunang datang dengan
lembutnya
Akhirnya, terpejam juga mataku…
Hei.. heii.. heiii..
Begitu panggilnya
Aku bangun, entah mimpi atau
nyata
Tapi tanganku, jemariku, terasa
hangat
Aku bangun dipundaknya
Senyumnya melebar
Lesung pipinya semakin dalam
Dan sedikit gigi gingsulnya
Ahh.. puisi ini tak selesai
Karena tiba – tiba aku terbangun
di tengah malam
Yang kuyakini setidaknya dia
menemuiku di mimpi
Bukankah mimpi juga bagian dari
mimpi ?
Nyata atau tidak tetaplah itu
mimpi ~
No comments:
Post a Comment