Monday 16 July 2012

Mt. Bromo, one of the greatness of Allah

“Perjalanan akan menghilangkan kesedihan, maka jelajahilah bumi Allah yang luas ini.” 
- La Tahzan
Mt. Bromo 2392 mdpl
Sabtu sore itu kuyakin kan diri untuk benar - benar ikut, untuk pertama kalinya touring dengan klub motor yang benar - benar baru untukku, berada di sebuah komunitas yang tidak kukenal sebelumnya kecuali kakak ku yang notabene merupakan salah satu anggota klub motor itu. Canggung dan mawas diri juga karena kukira aku perempuan sendiri, ternyata tidak ada istri dan beberapa teman perempuan dari anggota lain yang juga turut serta bahkan sering ikut dalam touring - touring yang diadakan. Jurus terjitu pun ku keluarkan lagi lagi senyum adalah bahasa universal yang dipahami dan diterima semua kalangan.

Membayangkan akan seperti apa nantinya perjalanan kami, sudah membuat hati dag dig dug, berulang kali meyakinkan diri sekali lagi bahwa pilihan ku dan ini keinginanku untuk ikut juga termasuk semua resiko yang akan kutanggung nantinya. Menyusuri jalanan tengah malam dengan harapan sesampainya di sana pagi hari dan bisa melihat sun rise. Jalanan yang berkelok - kelok, naik turun dan berlubang, membuat sempat berpikir nantinya kalau memang tidak sanggup lagi setidaknya aku sudah membawa cukup uang untuk menyewa mobil/jeep disana untuk turun gunung, dan pulang kembali naik bus.


But Thanks Allah i could handle it, sampai di lereng sekitar pukul 3 dinihari dengan suhu yang aku tidak tahu berapa, karena memang tidak pernah merasakan suhu sedingin itu, benar - benar dingin serasa tulang membeku, gigi bergetar, tenggorokan kering tapi tidak mau minum saking dinginnya, bahkan pegang knalpot motor pun hanya terasa hangat. Untung dengan persiapan sedikit matang, peralatan dingin pun kupakai, jaket tebal, syal, sarung tangan double, sempat terpikir bagaimana kalau aku kena hipotermia disini, aduh duh ini tidak keren :(. 

Sudah hampir pagi setelah meneguk teh, kopi dan sedikit mengisi perut, kami melanjutkan perjalanan menuju penanjakan Mt. Bromo, medan semakin menakutkan karena harus menyusuri padang pasir yang tentu saja untuk yang belum terbiasa akan sangat kesulitan, dan itu kami alami. Berulang kali harus naik turun motor untuk mendorong motor kakak ku karena ambles di dalam pasir, fiuh. Sampai di depan jalan dengan hampir kemiringan 60 derajat dan dengan kelokan tajamnya, bikin merinding tapi karena tidak ingin melewatkan momen matahari terbit kami lanjutkan, meskipun harus bahu membahu dan hasilnya pun tidak sampai puncak penanjakan hanya setengah perjalanan saja, karena mesin motor tak mampu. Tapi.......... bromo bromo bromo bromo bromo ^_^
How beauty sunrise moment
aku dan matahari... Lagi ^^


Begitu megah dan agung ciptaanNya
"Ini pertama kalinya aku melihat matahari terbit detik per detik sungguh semakin terasa dan bersyukur Allah begitu detail dan indah menciptakan Semesta dan isinya. Dari atas terlihat manusia begitu kecil, tak ada alasan apapun untuk ku Bersombong diri, sungguh tak ada !!!"
Udara sudah tak sedingin dini hari, kami turun dan pemandangan dari bawah pun tak kalah menakjubkan sekali lagi diperlihatkan bahwa dunia itu luas, ada yang lebih besar dan hebat dari manusia, jika gunung ini meletus apalah arti seorang manusia seperti ku yang mungkin akan lenyap tanpa sisa seketika itu juga. meskipun tak sampai kawah karena kami khususnya aku sudah kelelahan dorong motor semalaman :P. Tapi ini mengesankan, dan kupikir aku tidak akan kesana lagi karena memang medan nya sulit. 
Me and desert ^^





Sejatinya dalam setiap perjalanan ada hasil yang dipetik,dan ada hikmah yang diambil
Bumi itu luas dan megahManusia hanya sebagian kecil dari bumi ituTak ada yang patut disombongkan selain derajat dihadapan Tuhanyang diukur dari amal perbuatan dan sedekah





Yay *\(^_^)*



Sebuah perjalanan adalah cermin hidup seseorang, pribadi seseorang bisa dilihat dari perjalanan yang mereka lakukan dan mereka hadapi. Serta bagaimana mereka memaknai perjalanan tersebut













Dan yang terpenting Keegoisan tidak dibutuhkan dalam suatu perjalanan termasuk dalam hidup mu. Tengoklah oranglain disampingmu, genggam erat tangan mereka yang sudah disampingmu, ulurkan tanganmu untuk mereka yang kesulitan dibawahmu, dan dorong mereka yang sudah memberi contoh baik kepadamu. ^0^



"Selalu ada waktu pertama kali dalam hidupmu -Trinity"

Me and byonic Sidoarjo

No comments:

Post a Comment

Related Posts

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...